Saudagar.News, Makassar – Tokoh pengusaha nasional sekaligus pendiri Grup Bosowa, HM Aksa Mahmud, menegaskan bahwa kepemimpinan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ke depan harus memberikan perhatian besar terhadap penguatan kesaudagaran dan sinergi dengan kekuasaan.
Pernyataan ini disampaikan Aksa menjelang pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) XII KKSS yang akan berlangsung di Makassar pada 10-11 April 2025, bersamaan dengan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke-25.
Yang menarik, Aksa menyoroti fakta bahwa anggota KKSS di perantauan kini jumlahnya jauh melampaui penduduk Sulawesi Selatan sendiri. “Ada yang menyebut jumlah warga Sulsel di perantauan mencapai 16 juta jiwa, sementara jumlah penduduk Sulsel hanya sekitar 9,5 juta jiwa,” ujarnya, Senin (7/4/2025).
Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan KKSS sesungguhnya berada di luar Sulawesi Selatan, tersebar di seluruh wilayah Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Oleh karena itu, Aksa menilai peran strategis KKSS harus diperluas tidak hanya untuk kepentingan daerah asal, tetapi juga untuk kontribusi nyata pada pembangunan nasional.
“Ini bukan sekadar organisasi kedaerahan. Dengan kekuatan diaspora sebesar itu, KKSS punya peran penting dalam ekonomi nasional dan harus diperhitungkan dalam peta kekuasaan,” tegas mantan Wakil Ketua MPR RI.
Aksa menambahkan, kepemimpinan KKSS mendatang harus mampu memperkuat semangat wirausaha masyarakat Bugis-Makassar sekaligus menjalin kolaborasi yang erat dengan pemerintah, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Menurutnya, kolaborasi ini telah lama tercermin dalam PSBM yang selalu digelar bersama pemerintah daerah dan asosiasi pengusaha, seperti Kadin. “Kolaborasi kesaudagaran dan kekuasaan tidak boleh terputus. Bahkan harus ditingkatkan,” ujarnya.
Meski memberikan pandangan tajam soal arah kepemimpinan KKSS ke depan, Aksa tidak menyebut nama calon ketua umum. Ia hanya menekankan pentingnya pemimpin yang bisa menyatukan dan mengayomi semua elemen KKSS yang sangat beragam.
Daya saing dan kepercayaan terhadap warga KKSS juga terlihat dari posisi mereka di pemerintahan. Tercatat ada 27 kepala daerah asal Sulsel yang terpilih di luar provinsi Sulsel pasca-Pilkada terakhir, serta sejumlah tokoh Sulsel yang kini duduk di kabinet Presiden Prabowo.
“Ini bukti bahwa warga Sulsel tidak hanya merantau, tapi juga berprestasi dan dipercaya memimpin. Kalau tidak, mereka tentu tidak terpilih,” tegas Aksa, yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan BPP KKSS.
Untuk terus mencetak generasi unggul, Aksa menekankan pentingnya pendidikan dan penguasaan teknologi. “Di mana pun warga KKSS berada, pendidikan harus menjadi prioritas. Ini syarat utama untuk masa depan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Mubes KKSS dan PSBM ke-25 akan dihadiri oleh 1.610 warga Sulsel perantauan dari berbagai penjuru Indonesia dan luar negeri. Acara ini juga akan dibuka oleh Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, HM Jusuf Kalla, yang juga merupakan salah satu pendiri PSBM bersama Aksa Mahmud dan almarhum Alwi Hamu.(*)