Bupati ASA Dorong Peternak Asuransikan Ternaknya, Ini Manfaatnya

SAUDAGAR.NEWS, Sinjai – Salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dibidang peternakan yakni, Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). Program tersebut memberi dampak positif bagi peternak.

Pasalnya, program yang diinisiasi oleh Pemkab Sinjai dibawah kepemimpinan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) merupakan upaya perlindungan bagi para peternak, agar tak merugi saat ternak mereka mati.

Sehingga, manfaat AUTS bagi peternak sapi adalah memberikan ketentraman dan ketenangan, sehingga peternak dapat fokus terhadap pengelolaan usahanya.

Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) mengaku mendorong program AUTS karena melihat prospek peternakan sapi yang menjanjikan dan bisa berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi dengan program ini, kata ASA, bisa mengurangi risiko kerugian yang selama ini dikhawatirkan peternak. Baik akibat kematian maupun karena kecurian. Terbukti, jumlah klaim yang dibayar oleh perusahaan asuransi Jasindo mencapai Rp3,2 miliar selama dua tahun terakhir.

“Kami terus mendorong peternak untuk mengasuransikan hewan peliharaan mereka. Asuransi sangat menolong peternak jika ternak mereka sakit, mati atau hilang,” kata ASA, Jumat (1/10/2021).

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah ternak sapi yang terdaftar AUTS pada tahun 2020 sebanyak 9.303 ekor. Jumlah ini meningkat dbanding tahun 2019 sebanyak 9.071 ekor. Hal itu terjadi karena adanya intervensi dari Pemkab Sinjai dengan mengalokasikan dana pembayaran premi asuransi bagi peternak.

Kemudian, jumlah klaim asuransi yang terbayarkan selama tahun 2020 lalu mencapai Rp2,1 miliar untuk 224 ekor sapi yang mengalami kematian maupun kecurian. Jumlah klaim ini lbih besar dibanding tahun 2019 lalu yang mencapai Rp1,3 miliar.

Sementara itu, jumlah klaim asuransi sapi yang mati sebesar Rp1,9 miliar untuk 197 ekor sapi yang mati, kemudian klaim asuransi potong paksa senilai Rp103,2 juta untuk 16 ekor sapi dan klaim asuransi sapi yang mengalami kecurian Rp77 juta untuk 11 ekor sapi.

Selanjutnya, untuk tahun 2021 ini dari bulan Januari hingga pertengahan April, klaim asuransi yang terbayarkan sebesar Rp489 juta, klaim ini terdiri dari 44 ekor sapi yang mati, 7 ekor sapi dari klaim asuransi potong paksa dan klaim dari 2 ekor sapi yang mengalami kecurian.