SAUDAGAR.NEWS, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan defisit APBN pada semester I-2021 mencapai Rp283,2 triliun. Defisit APBN setara dengan 1,72% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Rinciannya, pendapatan negara pada semester I-2021 sudah mencapai Rp886,9 triliun atau tumbuh 9,1% dari periode yang sama 2020. Realisasi itu setara dengan 50,9% dari target Rp1.743,6 triliun
“Angka itu tumbuh 9,1% dibandingkan periode yang sama di 2020 dan realisasinya 50,9% terhadap APBN 2021 sebesar Rp1.743,6 triliun,” kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (21/7/2021) dikutip okezone.com.
Adapun, pertumbuhan kinerja penerimaan tersebut menunjukkan adanya pemulihan ekonomi dari tekanan pandemi Covid-19.
Di sisi lain, realisasi belanja negara pada semester I-2021 telah mencapai Rp1.170,1 triliun atau 42,5% dari pagu Rp2.750 triliun. Belanja tersebut juga mencatatkan pertumbuhan 9,4% dari kinerja pada periode yang sama pada 2020.
Belanja tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp796,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp373,9 triliun.
“Realisasi TKDD mengalami kontraksi 6,8% karena pemda masih memiliki sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) yang belum dibelanjakan,” katanya