Diantar Ribuan Warga Bantaeng di Akhir Masa Jabatan, Ilham Azikin Titip Jaga Kebersamaan

SAUDAGAR.NEWS, Bantaeng – Puluhan Ribu warga Bantaeng hadir dalam Apel Gabungan di Lapangan Pantai Seruni, Kecamatan Bantaeng, Senin (25/9/2023) pagi.

Warga dari pelosok-pelosok desa Bantaeng hadir membawa spanduk bertuliskan terima kasih kepada Bupati Bantaeng Ilham Azikin dan Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin yang akan mengakhiri masa tugasnya 26 September 2023.

Selain warga, juga hadir seluruh OPD dan jajarannya. Setelah itu, Bupati Bantaeng Ilham Azikin berjalan ke rumahnya yang berlokasi di Jalan Bangau, Kecamatan Bantaeng. Puluhan ribu warga mengantarnya dengan penuh rasa haru.

Dalam kesempatan itu, Ilham Azikin meminta kepada semua pihak untuk senantiasa menjaga kebersamaan dan tatanan nilai yang telah terbangun di Bantaeng. Dia menyebut, dalam waktu dekat ini, masyarakat Bantaeng akan dihadapkan dengan momentum politik. Dia berharap, kebersamaan yang telah terbangun tidak rusak hanya karena kepentingan politik.

“Politik hanya bagian kecil dari proses di Bantaeng. Kebersamaan tatanan sosial adalah yang lebih besar. Jgn mudah terjebak dan terprovokasi, isu sektrian. Karena kekuatan kita sebagai warga Bantaeng adalah kebersamaan. Bukan sektarian,” kata dia.

Ilham Azikin juga menyampaikan rasa hormat dan terimakasihnya kepada masyarakat Bantaeng. Dia menyebut akan tetap mengabdi untuk tetap mengabdi untuk Bantaeng meski sudah tidak berada di pucuk pimpinan pemerintahan di Bantaeng.

“Jabatan sebagai Bupati itu hanya lima tahun. Tetapi menjadi warga Bantaeng itu akan selamanya,” ujarnya.

Bupati Bantaeng Ilham Azikin mengatakan, dia bisa menuntaskan masa jabatannya periode 2018-203 berkat kerjasama yang baik dengan masyarakat dan OPD lingkup Pemkab Bantaeng.

“Segala capaian yang bisa kami raih sampai akhir masa jabatan, tidak lepas dari semangat kebersamaan dan inovasi yang senantiasa diberikan oleh seluruh aparatur di Bantaeng. Bukan hanya dari pemerintah kabupaten, sinergitas yang baik juga senantiasa diberikan dari Forkopimda dan instansi vertikal yang ada sehingga masyarakat dapat bergerak produktif di Kabupaten Bantaeng ,” kata dia.

Bupati Bantaeng Ilham Azikin dan Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin menorehkan banyak capaian. Tiga program unggulan telah berjalan efektif dan menggerakkan perekonomian masyarakat.

Program Bantuan Modal Usaha Berbasis Dusun dan RW telah menumbuhkan 431 UMKM yang tersebar di 383 Dusun dan RW. Berkat bantuan ini, pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya dan menyerap tenaga kerja. Bahkan produk UMKM dari Bantaeng telah menembus pasar di luar Sulawesi Selatan.

Program Perlengkapan Sekolah Gratis telah dirasakan manfaatnya oleh 55.308 siswa PAUD, SD dan SMP. Semenjak kehadiran program ini, para orang tua tidak terbebani lagi biaya untuk membeli perlengkapan sekolah untuk anaknya.

Program Asuransi Pertanian dan Peternakan. 3.302,46 Hektare lahan petani dan 6.770 ternak terdaftar dalam asuransi. Dengan program ini, petani mendapat ganti rugi jika mengalami gagal panen. Ternak yang terdaftar asuransi juga akan mendapat ganti rugi jika terserang penyakit.

Bupati Bantaeng Ilham Azikin tidak ingin melihat petani dan peternak merugi. Asuransi pertanian dan peternakan membuat petani dan peternak tetap produktif.

Berkat tiga program unggulan ini, selain membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan meningkatkan sumber daya manusia di Bantaeng, Kabupaten dengan julukan Butta Toa itu berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan ekonomi 10,75 persen pada 2019.

Pada 2020 laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng sempat mengalami perlambatan 0,52 persen karena dampak dari pandemi Covid-19. Berkat upaya pemulihan ekonomi dari Bupati Bantaeng Ilham Azikin, pertumbuhan ekonomi pada 2021 meningkat menjadi 8,86 persen dan tertinggi di Sulawesi Selatan.

Laju pertumbuhan ekonomi semakin meningkat di tahun 2022 mencapai 15,45 persen dan menjadi tertinggi di Sulsel serta menempati posisi ke-6 se Indonesia. Bahkan mencetak sejarah sebagai Kabupaten dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sepanjang sejarah di Sulawesi Selatan. (*)