SAUDAGAR.NEWS, Sinjai – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai mencatat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sinjai pada tahun 2020 mengalami peningkatan 1,55 persen.
Artinya, aktivitas-aktivitas ekonomi di Bumi Panrita Kitta sebutan daerah itu, meski dilanda pandemi covid-19 kurung waktu satu tahun terakhir, namun tetap menunjukkan arah zona positif.
Pertumbuhan perekonomian tentu tak telapas dari upaya dan peran pemerintah dalam menjaga stabilitas dalam melakukan program pemulihan ekonomi nasional. Pun, adanya pembangunan infrastruktur hingga kepelosok yang membuka akses perekonomian secara menyeluruh.
Kepala BPS Sinjai Suparno Pani, menyebut tren positif pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi oleh beberapa sektor. Sebut saja, sektor pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, sampah limbah dan daur ulang, kontruksi, informasi dan komunikasi.
Kemudian, jasa keuangan dan asuransi, real estat, organisasi pemerintahan, jasa pendidikan, dan jasa kesehatan. Meski demikian, pertumbuhan minus juga dipengaruhi beberapa sektor.
Tidak hanya itu, Suparno juga mengungkap, angka kemiskinan di Kabupaten Sinjai yang menunjukkan tren positif. Saat ini angka kemiskinan berada diangka 9,00 persen.
“Ada penurunan dari 2019 ke 2020, yang tadinya 9,14 persen menjadi 9,00 persen,” jelas Suparno, Rabu (31/3/2021).
Sementara, peningkatan Indeks pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2019 diangka 67,05 persen menjadi 67,60. IPM ini mengalami peningkatan setiap tahunnya
Terpisah, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) mengatakan, upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi telah membuahkan hasil hingga Sinjai tercatat menduduki ranking ketiga pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Selatan Tahun 2020 melebihi laju pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional.