SAUDAGAR.NEWS, Palopo – Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo diduga menanggung utang sekira Rp257 miliar. Utang tersebut diketahui ditinggalkan dari masa pemerintahan Judas Amir.
Namun, di tengah kondisi keuangan yang defisit dan terbebani utang, calon Wali Kota Farid Kasim Judas (FKJ), yang merupakan putra Mahkota (Judas Amir), menjanjikan akan membangun konsep “Smart City” untuk Kota Palopo.
Hal tersebut tentunya memicu pertanyaan publik mengenai sumber dana yang akan digunakan untuk proyek ambisius tersebut.
Salah seorang warga Palopo, Alpi yang dikonfirmasi mengungkapkan kekhawatirannya tentang kemampuan FKJ dalam merealisasikan janji tersebut.
Mengingat utang yang cukup besar ditambah keuangan yang defisit diwarisi dari pemerintahan sebelumnya.
“Palopo punya utang yang tidak sedikit, jadi saya ingin tahu, uang dari mana yang akan dipakai untuk proyek Smart City ini? Apakah FKJ sudah mempertimbangkan kondisi anggaran kota saat ini?,” ujarnya, Selasa, (12/11/2024).
“Tentunya kita mempertanyakan sumber anggarannya dari mana, apakah APBD kita juga nantinya akan cukup? jangan sampai satu program saja sudah habis APBD Kota Palopo,” sambungnya.
Senada dengan Alpi, Hendra, juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan ia mempertanyakan prioritas pembangunan Smart City di tengah situasi keuangan yang masih terbebani utang.
Menurutnya, program Smart City memang terlihat menjanjikan, tetapi ia meragukan kelayakan dan keberlanjutannya jika dilakukan dengan kondisi anggaran yang terbatas.
“Kalau utang sebesar itu saja masih harus dilunasi, bagaimana bisa membiayai pembangunan Smart City yang tentunya membutuhkan anggaran besar?,” bebernya.
Ia berharap wacana akan pembangunan Smart City bisa dijelaskan dengan transparansi.
“Saya harap ada transparansi mengenai rencana anggaran ini. Jangan sampai warga menjerit akibat program yang dipaksakan,” kata Hendra.