SAUDAGAR.NEWS, Bone – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Bone, sangat menyayangkan pemerintah daerah setempat, lantaran telah memberikan ruang kepada komunitas Waria di Bone.
Apalagi, Wakil Ketua Waria Kabupaten Bone, Agus alias Agustina mengeluarkan pernyataan kontroversial pada saat diskusi “Optimalisasi Generasi Milenial dalam Memahami Penyakit Infeksi Menular Seksual dan Mencegah HIV/AIDS” di Baruga Lateya Ri Duni, Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Bone, Minggu (4/6/2023) lalu.
“Di samping saya sebagai Wakil Ketua Waria, juga ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bone sebagai Duta HIV/AIDS untuk Kabupaten Bone,”
“Komunitas waria dibentuk gunanya untuk mengatur pergaulan mereka, terutama etikanya, perilaku setiap hari, bagaimana mereka berperilaku, apakah mereka harus terjun bebas, artinya mereka tidak jauh-jauh dari seks bebas, jadi kalau terjun bebas itu maksud saya tidak menggunakan pelampung,” kata Agus.
Menanggapi pernyataan tersebut Ketua IMM Bone, A. Sultan Agung angkat bicara dan pihaknya menolak secara tegas kampanye, ajakan, dan kehadiran lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kabupaten Bone.
“Kami mengkritisi dan menyayangkan pernyataan yang disampaikan oleh Agus. Yang menyatakan bahwa “Waria tidak jauh-jauh dari seks bebas, jadi kalau terjun bebas itu maksud saya tidak menggunakan pelampung,”
Menurut Sultan, hal itu tidak semestinya disampaikan ke khalayak umum, seakan-akan dia memberitahu bahwa seks bebas, sesama jenis, atau apapun itu tidak jadi masalah yang penting pakai pelampung/pengaman.
“Kemudian kami juga menyanyangkan penunjukan Duta HIV/AIDS kepada Waria di Bone,” tegas Sultan dalam keterangannya yang diterima saudagar.news, Sabtu, (10/6/2023).
Seorang Duta HIV/AIDS lanjut Sultan adalah orang yang dianggap mampu memberikan edukasi, dan langkah prefentif kepada masyarakat.
“Kami kira banyak aktivis kesehatan di Bone yang punya spesifikasi keilmuan dan pemahanan kompherensif tentang HIV/AIDS,” kuncinya.