SAUDAGAR.NEWS, Sinjai – Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) menekankan keterlibatan semua stakeholder untuk ikut serta dan bersatu melakukan upaya percepatan penurunan prevalensi stunting sebagai wujud komitmen pemerintah daerah.
Pernyataan itu ditegaskan Bupati ASA pada rembuk stunting program aksi konvergensi stunting, Kamis (25/3/2021) di Ruang Pola Kantor Bupati.
Menurut, ASA stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK). hingga saat ini stunting masih menjadi salah satu pokok permasalahan gizi di Indonesia dan merupakan masalah multimensional yang terjadi di seluruh wilayah.
Bukan hanya karena faktor kemiskinan dan akses terhadap pangan, tetapi juga pola asuh dan pemberian makan pada balita. Dengan demikian, pembinaan gizi masyarakat bertujuan meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi keluarga untuk meningkatkan status gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita.
“Sunting menjadi prioritas nasional dalam RPJM untuk menurunkan angka prevalensi stunting hingga 14 % di tahun 2024 dari angka 30,8 % pada tahun 2018 berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas),” ungkapnya.
ASA berharap seluruh kebijakan membutuhkan dukungan dan komitmen dari seluruh pihak. Oleh karena itu, melalui rembuk stunting ini dapat menyamakan persepsi dan menggalang komitmen dari seluruh stakeholder.
“Kegiatan ini diharapkan lahir tekad dan komitmen yang sungguh-sungguh dari kita semua untuk membantu anak-anak kita terutama di kabupaten sinjai agar menjadi generasi mandiri, unggul dan mampu berdaya saing dimasa yang akan datang sesuai dengan motto sinjai bersatu, mari kita bersatu, bersama atasi stunting,” tandas ASA.
Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib mengatakan, pertemuan ketiga rembuk stunting ini merupakan satu langkah penting yang harus dilakukan pemda untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan aksi konvergensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara perangkat daerah penanggung jawab pelayanan dengan sektor atau lembaga non pemerintah dan masyarakat.
Tujuannya, ungkap Irwan untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan tentang kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi serta penyampaian jumlah kasus dan prevelansi stunting.
Kemudian, mendeklarasikan komitmen pemda dan menyepakati rencana jegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, membangun komitmen publik dalam penurunan stunting terintegrasi di kabupaten Sinjai.
Rembuk stunting sekaligus penandatanganan komitmen ini turut dihadiri Forkopimda Sinjai, Kepala Bidang PPM Bappelitbangda Pemprov Sulsel, Andy, TGUP Bidang Kesehatan Pemprov Sulsel, Prof Veni Hadju, INEY Ditjen Bina Banda Kemendagri RI Lukman Hakim.