SAUDAGAR.NEWS, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus memicu pertumbuhan ekonomi di tahun 2021. Salah satunya melalui peningkatan nilai ekspor ke luar negeri.
Meski di tengah pandemi Covid-19, rupanya nilai ekspor untuk triwulan pertama di tahun 2021 ini meningkat dibanding tahun 2020 lalu.
Berdasarkan berita resmi statistik, disebutkan bahwa total nilai ekspor Sulsel Triwulan I Tahun 2021 sebesar USD 296,51 juta naik secara y-on-y sebesar 19,15 persen.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan, ini menjadi bukti Pemerintah Provinsi Sulsel dalam upaya pemulihan ekonomi. Untuk nilai ekspor triwulan pertama tahun 2020 senilai USD 248,85 juta.
“Alhamdulillah, nilai ekspor di Sulawesi Selatan periode Januari-Maret tahun 2021 dengan nilai USD 296,51 juta atau Rp 4,21 triliun (kurs 14.200). Nilai ekspor tumbuh 19,15 persen (yoy) dari triwulan I Tahun 2020,” ujarnya, Sabtu, 22 Mei 2021.
Hal ini pun berpengaruh pada neraca perdagangan Sulsel. Dimana pada periode Januari-Maret 2021 mengalami surplus USD 135,69 juta atau Rp 1,92 triliun. Adapun komoditas ekspor utama Sulsel Maret 2021, diantaranya nikel, rumput laut, udang segar, carragenan, mete kupas, kakao liquor, clinker, daging kepiting, biji kakao, dan ikan olahan.
“Alhamdulillah, ekspor kita naik diantaranya dari hasil pertanian berupa rempah-rempah. Jika dahulu Indonesia dijajah karena rempah-rempah. Kini kita harus “jajah” (dominasi pasar) rempah-rempah dengan ekspor keluar negeri. Untuk tahun 2021 ini, rempah-rempah menjadi salah satu komoditas yang kita ekspor,” jelasnya.
Mulai Januari-April 2021, adapun lima negara besar tujuan ekspor komoditas Sulsel diantaranya Jepang, Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, dan Bangladesh.
Dalam upaya terus meningkatkan nilai ekspor, kata dia, pihaknya juga mendorong ada direct flight ke beberapa negara.
Beberapa rencana negara tujuan ekspor untuk direct flight diantaranya Cina, Hongkong, Singapura, Malaysia, Arab Saudi.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari F Radjamilo, menambahkan, dalam memacu pertumbuhan ekonomi baru, Pemprov Sulsel berencana membangun lokasi pergudangan untuk Pelabuhan Daratan atau Dry Port.
“Bapak Plt Gubernur telah melakukan perjanjian kerjasama (PKS) bersama PT. Pelindo IV dan Kabupaten untuk pembangunan Dry Port di Jeneponto untuk wilayah selatan, dan direncanakan di kabupaten lainnya untuk wilayah utara,” terangnya.
Apalagi, kata dia, dalam mempersiapkan rencana Sulsel menjadi hub alias tempat yang di dalamnya terjadi aktivitas transit barang atau persinggahan barang di wilayah Indonesia Timur.
“Kita sudah memiliki pelabuhan Makassar New Port (MNP) serta bandara besar yang saat ini tengah dalam pengembangan, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kita harap, bisa memicu lahirnya pertumbuhan ekonomi baru dan akan memunculkan eksportir baru, sehingga akan menambah taraf kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. (*)