SAUDAGAR.NEWS – Nasser Al-Khelaifi lahir 12 November 1973 adalah seorang pengusaha Qatar dan ketua beIN Media Group , ketua Qatar Sports Investments , presiden Paris Saint-Germain (PSG) dan Federasi Tenis Qatar (QTF), serta wakil presiden Federasi Tenis Asia untuk Asia Barat (ATF).
Nasser Al-Khelaifi adalah presiden dan CEO Paris Saint-Germain di Prancis. Ia juga anggota panitia penyelenggara Piala Dunia Antarklub FIFA , dan telah terpilih sebagai ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA).
Sebelum megabintang sepakbola dunia Leonel Messi bergabung PSG, Neymar dan Kylian Mbappe sudah menimbulkan tanda tanya besar bagaimana klub Prancis ini bisa membayar Messi dengan nilai yang sangat fantastis tanpa melanggar aturan finansial UEFA.
Pada saat yang hampir bersamaan, PSG telah merekrut Achraf Hakimi dari Inter dengan nilai 60 juta euro (sekitar Rp1,01 triliun) serta Sergio Ramos, Georginio Wijnaldum dan Gianluigi Donnarumma dengan bebas transfer musim panas ini.
Sang Pangeran Nasser Al-Khelaifi begitu yakin bahwa, Insya Allah mengontrak pemain megabintang Lionel Messi yang baru saja meninggalkan Barcelona tidak membuat PSG melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) milik UEFA.
Seperti diketahui, Messi menandatangani kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun, dengan perkiraan nilai sekitar 35 juta euro atau sekitar Rp590 miliar per musim.
“Mengenai aspek keuangan, saya akan menjelaskannya: kami tahu aturan Financial Fair Play dan kami akan selalu mengikuti peraturan tersebut,” ujarnya saat jumpa pers.
Namba besar Leonel Messi diyakini bisa membawa pengaruh ke klub sebagaimana yang anda lihat di luar. Messi adalah aset besar bagi sebuah klub sepak bola.
Al-Khelaifi mengatakan bahwa “banyak orang akan terkejut dengan pendapatan finansial yang akan dibawa Messi ke klub.”
“Saya harap Leo tidak akan meminta gaji lebih tinggi,” katanya sambil bercanda.
Semua orang sekarang ingin melihat Messi di PSG, yang meningkatkan nilai klub lain.
Presiden lainnya berterima kasih kepada saya atas kedatangan Leo. Kami tidak hanya melakukan ini untuk klub, tetapi juga untuk Prancis dan Ligue 1.
Meski demikian, PSG harus meramu tim bola secara profesional sehingga bisa menjelma menjadi sebuah supertim yang kompak dan solid sehingga bisa unggul diaemua kompetisi, sebagaimana kesuksea Messi, Neymar dan Ramos pernah berjaya di Barcelona dan Real Madrid. Semoga pelatih PSG mampu meramunya dengan baik dan menampilkan atraksi bola yang bisa memenangi kompetisi. (*)