Ramadhan 1442 H Telah Tiba, Berbuka Puasa dengan Kurma

SAUDAGAR.NEWS – Ramadhan 1442 H telah tiba, ayo berlomba-lomba meraih pahala meski masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Berbuka dengan yang manis-manis, salah satunya adalah kurma. Buah dengan rasa manis legit ini sudah banyak diperjual belikan di Indonesia.

Ada ribuan varietas kurma di dunia. Namun secara umum, bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama yaitu lunak, semi-lunak, dan kering. Beda kategori ini didasari oleh lamanya waktu panen di pohon. Pertumbuhan kurma umumnya memakan waktu sekitar 7 bulan sejak pertama kali tunasnya muncul hingga sepenuhnya matang.

Kurma cokelat yang selama ini banyak temui di bulan Ramadan adalah versi keringnya. Disebut kering bukan karena sengaja dikeringkan di bawah matahari layaknya buah kering lain.

Kurma tersebut sebetulnya sudah matang dan siap panen, tapi cenderung dibiarkan dulu di pohon untuk dipanen terakhir sehingga jadi mengandung sedikit air. Sementara yang lunak dan semi-lunak umumnya segera dipanen saat waktunya tiba untuk kemudian langsung disortir dan dikemas.

Kurma yang asalnya dari Timur Tengah sudag banyak dijumpai di Indonesia. Ayo mengenali jenis kurma yang paling terkenal di dunia:

  1. Barhi

Kurma Barhi (Barhee) berukuran sedang dengan kulit yang tipis dan daging yang lunak lembut. Barhee yang matang sempurna dikatakan memiliki tekstur dan rasa seperti puding karamel. Buah ini bahkan bisa dimakan dalam keadaan setengah matang. Tekstur dan rasanya mirip seperti apel, renyah dan sedikit asam.  Barhi adalah jenis lunak yang biasanya dimakan langsung segar. Jarang dipasarkan dalam keadaan kering keriput

  1. Deglet Noor

Deglet noor adalah contoh utama dari kategori semi-lunak. Deglet Nour asli asal Tunisia memiliki tekstur kulit yang halus lembut dan daging yang kenyal, dengan warna kuning keemasan hampir transparan. Rasanya pun lembut seperti madu. Keunikannya membuat kurma ini juga biasa disebut sebagai “Royal Dates” dan “Ratu dari Segala Kurma”.

  1. Halawy

Halawy berarti “manis”. Buahnya berukuran kecil hingga sedang dengan kulit cokelat keemasan cerah. Dagingnya tebal dan lunak, dengan rasa manis seperti permen karamel dan daging lunak. Paling lezat dimakan langsung setelah panen.

Halawy adalah jenis semi-lunak karena biasa dipanen di tengah musim. Itu kenapa tampilan kulitnya sedikit berkeriput.

  1. Khadrawy

Jenis Khadrawy mirip dengan Halawy, tapi termasuk jenis yang lunak. Rasa buahnya tidak terlalu manis, tapi lembut dan kaya. Kurma ini sering dipanen di pertengahan musim.

Rasa dan tekstur kurma Khadrawy dianggap terbaik dalam keadaan segar. Umur simpannya juga tidak tahan lama. Maka untuk mencicipi rasa dan tekstur Khadrawy dalam kondisi terbaiknya harus dimakan segera setelah panen.

  1. Medjool

Nama Medjool mungkin yang paling terdengar familier di telinga kita. Nama lain Medjool adalah kurma Cadillac. Warna buah ini cenderung coklat kemerahan saat matang dan kering.

Buahnya paling besar dan berdaging lebih tebal ketimbang yang lain. Namun meski tebal, tekstur dagingnya lunak lembut seperti bantal dan sedikit berserat ketika digigit. Rasanya juga legit, tidak terlalu manis.

  1. Thoory

Kurma Thoory berasal dari Aljazair. Thoory adalah jenis kurma kering yang memiliki tekstur kulit kencang dengan daging kenyal.

Kurma Thoory juga sering disebut sebagai “kurma roti” karena tekstur dagingnya yang kenyal seperti kue. Rasa buah kering ini tidak terlalu manis, tapi cenderung legit dan gurih seperti kacang.

  1. Zahidi

Zahidi berasal dari Iran yang berjenis lunak. Buah ini juga disebut sebagai “Kurma Bangsawan”.

Ciri-cirinya, buah ini punya biji yang besar dan dagingnya renyah berserat. Zahidi juga terkadang dikenal sebagai “Kurma Mentega” karena warnanya yang pucat dan rasanya yang halus.

Zahidi memiliki rasa manis legit seperti selai kacang, kadang dengan sedikit aroma kecut yang mengingatkan kita pada buah aprikot.

Buah jenis ini sering digunakan dalam campuran kue, manisan, dan bahkan untuk diproses menjadi gula pemanis. (*)