Saksikan Ekspor Komoditas Pertanian, Bupati ASA Harap Kuantitas Potensi Ekspor Pertanian Bertambah

SAUDAGAR.NEWS, Sinjai – Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) menyaksikan pelepasan ekspor komoditas pertanian program Kementerian Pertanian (Kementan) yang dinamai ‘Merdeka Ekspor’ melalui sambungan virtual dari pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sabtu (14/8/2021) kemarin.

Pelepasan ekspor komoditas pertanian yang dilakukan secara serentak di 17 pintu atau pelabuhan laut dan bandar udara (Bandara) di Indonesia itu, turut dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) serta kepala daerah lainnya.

Di Sulsel, hanya ada lima kepala daerah yang diundang secara khusus oleh Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar, salah satunya adalah Bupati ASA. Alasannya karena Sinjai merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi ekspor. Bahkan setiap tahunnya berkontribusi dalam ekspor komoditas pertanian di Sulsel.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur karena diundang untuk menyaksikan langsung bersama pak Plt Gubernur, bagaimana potensi ekspor yang dikirim didalamnya juga terdapat hasil pertanian petani kita,” ujar Bupati ASA.

Kedepannya Bupati ASA, berharap kuantitas potensi ekspor pertanian yang ada di Bumi Panrita Kitta’ sebutan daerah Kabupaten Sinjai seperti Talas Jepang, kopi, Porang, lada serta cengkih mampu bertambah, termasuk produktivitas dan kualitas ekspor komoditi itu sendiri.

“Kita akan mendorong dan berharap dinas pertanian untuk lebih mengembangkan komoditas ekspor yang ada di Sinjai, sehingga lebih produktif dan kesejahteraan petani kita lebih meningkat lagi serta menumbuhkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Merdeka Ekspor sendiri dilepas langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo. Seluruh komoditas pertanian yang ekspor melalui 17 pintu itu bernilai Rp7,290 triliun lebih. Khusus di Sulsel, ekspor komoditas pertanian senilai Rp98,071 miliar.

Dalam sambutannya, Joko Widodo menyampaikan, merdeka Ekspor adalah momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

Sebab kata Joko Widodo, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi, hal itu terbukti dari ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun, naik 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 Rp390,6 triliun dan pada semester pertama tahun 2021 periode Januari-Juni mencapai Rp282,86 triliun, naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yaitu sebesar Rp202,05 triliun.

“Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani menurut saya ini sebuah kabar yang baik yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi”, pungkasnya.

Joko Widodo berharap hilirisasi dapat dilakukan, juga mekanisasi pengembangan produk hingga promosi produk berbasis digital.

“Ini yang harus kita kembangkan agar produk-produk pertanian kita semakin dikenal luas dan semakin kompetitif baik pasar dalam negeri dan luar negeri juga harus terus kita perkuat”, tandasnya.

Pelepasan Ekspor Komoditi pertanian provinsi Sulsel, Bupati ASA didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sinjai, H Kamaruddin, serta Kadis Kominfo dan Persandian Sinjai, Tamzil Binawan.