Tahun kedua Ramadhan 1442 H di Masa Pandemi Covid-19

SAUDAGAR.NEWS – Tragedi global pandemi Covid-19 belum berlalu dan hilang dari muka bumi, segala daya dan upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup hamba Allah. Semoga ikhtiar vaksinasi Covid-19 bisa mengatasinya dengan baik. Sehingga segalanya bisa menjadi normal seperti dulu lagi.

Pelaksanaan Ramadhan 1442 H tahun 2021 sudah memasuki tahun kedua sejak pandemi Covid-19 menyerang seluruh penduduk bumi tanpa terkecuali. Namun demikian, hamba Allah wajib mematuhi protokuler kesehatan dan tetap semangat sehingga bisa melaksanakan ibadah puasa dengan khusuk.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada Selasa, 13 April 2021. Hal ini ditetapkan berdasarkan sidang Isbat yang dilaksanakan pada petang kemarin, Senin (12/4/2021), umat islam seluruh Indonesia menyambutnya dengan penuh rasa syukur .

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menghimbau, umat Islam di seluruh pelosok tanah air Indonesia silahkan melaksanakan salat tarawih di masjid selama bulan suci Ramadan 1442 H dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

“Tapi ketentuannya, harus menggunakan masker. Ini bedanya dengan situasi sebelumnya. Karena, mall juga sudah dibuka, masak masjid enggak dibuka,” ujar Jusuf Kalla. Dikutip Antara.

Meski masih dalam susana pandemi Covid-19, namun patut disyukuri karena sudah boleh beribadah di masjid untuk melaksanakan solat tarawih. Tetap tekun melaksanakan ibadah puasa diimbangi dengan kesadaran menjalankan ajaran agama yang baik inilah sebagai kunci khusuknya puasa Ramadhan.

Prof Quraish menguraikan, agama Islam telah memberikan tuntunan bagi Muslim dalam menyikapi perlu tidaknya melakukan suatu kegiatan, yaitu menghindari keburukan atau madharat lebih diutamakan daripada mendatangkan manfaat.

“Nabi bersabda, la dharar wa la dhirar, tidak boleh ada hal yang memberi madharat buat diri, tidak juga kepada orang lain. Nah, dari sini prinsip-prinsip dasar ini dan masih banyak lainnya menjadikan kita harus pandai-pandai memilih apa yang harus kita lakukan dengan baik dalam masa pandemi ini dan apa yang semestinya kita hindari. Itu prinsip dasar,” ujar Prof. Quraish Shihab. (*)