SAUDAGAR.NEWS, Sinjai – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Sinjai menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pemberlakuan tersebut tidak hanya dilakukan disatuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tetapi juga dilakukan di tingkat Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Seperti yang terpantau di di TK Negeri X Sinjai Jalan Arif Rahman Hakim, Senin (21/6/2021).
Setiap murid wajib memakai masker, sebelum memasuki ruang kelas terlebih dahulu menjalani cek suhu tubuh, menggunakan handsanitizer serta cuci tangan pakai sabun.
“Sejak murid tiba di sekolah kita mulai atur agar mereka tidak berkerumun, termasuk di dalam kelas tidak boleh guru dan murid bersentuhan langsung, sampai keluar dari sekolah dan dijemput orang tuanya,” kata Kepala TK Negeri X Sinjai Andi Asnianti Hamzah.
Menurutnya, setiap kelas hanya terdapat lima orang murid, dimana setiap murid jumlah pertemuan dalam seminggu hanya dua kali.
“Jadi kita gunakan 12 kelas, setiap kelas hanya lima murid. Mereka juga belum diperbolehkan menyentuh alat permainan, sehingga begitu siswa keluar dari kelas kita arahkan langsung pulang ke rumah dan dijemput oleh orang tuanya,” ujarnya.
Sebelum ujicoba PTM ini, kata Asnianti, pihak sekolah bersama orang tua murid menandatangani surat pernyataan pelaksanaan ujicoba belajar tatap muka disekolah. Ujicoba inipun disambut baik oleh para orang tua murid.
“Terlebih dahulu kita buat surat pernyataan kesediaan orang tua murid untuk PTM di sekolah karena kita tidak bisa memaksakan orang tua untuk belajar anaknya di sekolah. Jika ada yang tidak setuju maka kita lakukan sistem daring maupun luring, tapi Alhamdulilah 100 persen orang tua siswa di sekolah ini setuju belajar di sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sinjai Andi Jefrianto Asapa mengatakan bahwa uji coba pembelajaran tatap muka ini dilakukan untuk melatih anak-anak agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, ujicoba ini juga akan menjadi acuan bagi setiap satuan pendidikan sebelum menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada tahun ajaran baru 2021/2022.
“Kami tidak main-main dalam ujicoba PTM ini, kalau masih ada sekolah yang tidak bisa menerapkan standar protokol kesehatan yang telah diatur, jangan harap pembelajaran di sekolah bisa dilaksanakan. Ini semua kami lakukan untuk menjamin keselamatan anak-anak kita agar tidak ada yang terpapar Covid-19 akibat pembelajaran di sekolah, ” tegasnya.