Vaksinasi Mulai Berjalan, Ekonomi Sulsel Diperkirakan Membaik di Tahun 2021

SAUDAGAR.NEWS, Makassar– Sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan nasional, perekonomian Sulawesi Selatan diprakirakan tumbuh lebih tinggi di tahun 2021. Tekanan ekonomi akibat COVID-19 pada tahun 2020 diprakirakan mulai mereda. Hal tersebut terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan dunia usaha didukung oleh akselerasi program vaksinasi yang dilakukan pemerintah serta penerapan disiplin protokol kesehatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Budi Hanoto  mengatakan berlanjutnya penyaluran stimulus pemerintah diprakirakan turut mendukung perbaikan ekonomi. Di Sisi Iain, jumlah kasus harian COVID-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga pertengahan bulan Februari 2021 mulai melandai setelah mengalami kenaikan pada akhir bulan Desember 2020.

“Dari Sisi permintaan, perbaikan ekonomi diprakirakan akan ditopang oleh peningkatan konsumsi dan investasi. Perbaikan konsumsi rumah tangga diprakirakan terjadi seiring relaksasi pembatasan fisik, kenaikan upah minimum provinsi (UMP), penyaluran stimulus subsidi gaji dan relaksasi pajak, serta terjaganya ekspektasi masyarakat,” katanya melalui rilis yang diterima, Kamis (25/2/2021).

Hal tersebut mulai terlihat dari perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Sulsel pada bulan Januari yang menunjukkan perbaikan serta berada pada teritori optimis, ditopang oleh ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha yang membaik.

Sementara itu, aktivitas investasi pada tahun 2021 diprakirakan meningkat seiring dengan keyakinan berusaha yang membaik didukung oleh UU Cipta Kerja serta berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Aktivitas investasi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antardaerah melalui penguatan infrastruktur Bandara dan pembangunan jalan tol turut mendukung perbaikan. Sejalan dengan hal tersebut, dukungan perbankan untuk aktivitas investasi tercatat mengalami peningkatan.

“Outstanding kredit investasi sebesar Rp25 triliun pada bulan Januari 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2020 yang tercatat Rp24,8 triliun. Adapun perbaikan ekonomi dari Sisi eksternal diprakirakan akan ditopang oleh pemulihan aktivitas ekonomi negara mitra dagang utama Sulsel serta harga komoditas eskpor Nikel yang berada dalam tren meningkat. Harga Nikel dunia pada bulan Januari 2021 tercatat tumbuh 32,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada bulan Desember yang tercatat tumbuh 27,89% (yoy),” sebutnya.

Upaya pemerintah untuk membuka kembali sektor prioritas dan aman menopang perbaikan ekonomi dari Sisi lapangan usaha. Lapangan usaha utama Sulsel diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada tahun 2021. Upaya peningkatan produksi pertanian melalui penyediaan bibit unggul dan pupuk disertai dengan adaptasi teknologi diprakirakan menopang peningkatan produksi. LU Perdagangan dan industri pengolahan juga diprakirakan tumbuh meningkat didukung oleh perbaikan konsumsi masyarakat dan terjaganya kelancaran aktivitas logistik. Indikasi perbaikan tercermin dari hasil survei terkini yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari mulai mengalami perbaikan meskipun masih dalam fase kontraksi. IPR tercatat terkontraksi sebesar -1,26% (yoy), tidak sedalam kontraksi pada Desember 2020 yang mencapai -7,14% (yoy).

“Senada dengan hal tersebut, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Usaha (SKDU) Sulsel juga mengindikasikan perbaikan kegiatan dunia usaha pada triwulan 1 2021. Di sisi lain, indikator penyaluran kredit perbankan ke sektor perdagangan mengalami perbaikan meski masih terkontraksi sebesar -1,5% (yoy), tidak sedalam kontraksi pada Desember 2020 yang mencapai-1,83%,” pungkasnya.